Vaksin Moderna, yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Moderna, telah menjadi salah satu vaksin COVID-19 yang banyak digunakan di seluruh dunia. Berikut ini adalah beberapa fakta menarik seputar vaksin Moderna yang perlu sobat ketahui.

1. Teknologi mRNA yang Inovatif

Vaksin Moderna menggunakan teknologi mRNA (messenger RNA), yang merupakan pendekatan baru dalam pengembangan vaksin. Teknologi ini bekerja dengan menginstruksikan sel-sel tubuh untuk memproduksi protein spike virus SARS-CoV-2, yang kemudian memicu respons imun tubuh. Ini adalah pertama kalinya teknologi mRNA digunakan secara luas dalam vaksinasi manusia.

2. Efektivitas yang Tinggi

Studi klinis menunjukkan bahwa vaksin Moderna memiliki efektivitas sekitar 94.1% dalam mencegah infeksi COVID-19 simtomatik setelah dua dosis. Efektivitasnya tetap tinggi dalam mencegah kasus yang parah dan rawat inap, memberikan perlindungan yang signifikan bagi sobat.

3. Dosis dan Jadwal Vaksinasi

Vaksin Moderna diberikan dalam dua dosis, dengan interval waktu 28 hari antara dosis pertama dan dosis kedua. Sobat harus mengikuti jadwal vaksinasi ini untuk mendapatkan perlindungan optimal terhadap COVID-19.

4. Keamanan dan Efek Samping

Vaksin Moderna telah melalui uji klinis yang ketat untuk memastikan keamanannya. Efek samping yang umum dilaporkan termasuk nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, dan demam. Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan hilang dalam beberapa hari. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa efek samping lebih sering terjadi setelah dosis kedua.

5. Penyimpanan dan Distribusi

Vaksin Moderna memerlukan penyimpanan pada suhu dingin, yaitu sekitar -20 derajat Celsius. Namun, vaksin ini juga stabil pada suhu lemari es biasa (2-8 derajat Celsius) selama 30 hari, yang memudahkan distribusi di berbagai tempat. Hal ini membuat vaksin Moderna lebih fleksibel dalam hal logistik dan penyimpanan dibandingkan dengan beberapa vaksin mRNA lainnya.

6. Persetujuan dan Penggunaan Global

Vaksin Moderna telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari berbagai otoritas kesehatan di seluruh dunia, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin ini telah digunakan secara luas di banyak negara sebagai bagian dari upaya global melawan pandemi COVID-19.

7. Perlindungan Terhadap Varian Baru

Penelitian menunjukkan bahwa vaksin Moderna memberikan perlindungan terhadap beberapa varian baru dari virus COVID-19, termasuk varian Delta dan Omicron. Meskipun efektivitasnya mungkin sedikit berkurang terhadap beberapa varian, vaksin ini tetap memberikan perlindungan yang signifikan. Penelitian terus dilakukan untuk memastikan efektivitas terhadap varian-varian yang muncul.

8. Pengembangan yang Cepat

Salah satu hal yang menarik tentang vaksin Moderna adalah kecepatan pengembangannya. Berkat teknologi mRNA dan kerjasama global, vaksin ini berhasil dikembangkan, diuji, dan didistribusikan dalam waktu kurang dari satu tahun, sebuah pencapaian luar biasa dalam sejarah pengembangan vaksin.

9. Peningkatan dan Booster

Vaksin Moderna juga telah digunakan untuk dosis booster, yang diberikan untuk meningkatkan kekebalan sobat setelah beberapa bulan dari dosis kedua. Booster ini penting terutama dalam menghadapi varian baru dan menjaga tingkat perlindungan yang tinggi. Studi menunjukkan bahwa booster dapat memperkuat kembali sistem imun dan meningkatkan efektivitas vaksin.

Vaksin Moderna adalah salah satu alat penting dalam upaya global untuk mengendalikan dan mengakhiri pandemi COVID-19. Dengan mendapatkan vaksinasi Moderna, sobat dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar dari penyakit yang berpotensi mematikan ini. Pastikan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari sumber yang terpercaya dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk keputusan yang tepat mengenai vaksinasi Moderna.

Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait penyakit, obat, suplemen, vaksin, vitamin dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman pafikabpurworejo.org sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

Iklan